www.spacezapper.com

Rabu, 03 Desember 2008

Batas Usia Pilot Maksimum 65 Tahun


Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan memperpanjang batasan maksimal usia pilot, boleh menerbangkan pesawat sampai usia 65 tahun, sebelumnya 60 tahun. Direktur Sertifikasi dan Kelaikan Udara Depertemen Perhubungan Yurlis Hasibuan mengatakan pihaknya bersama instansi terkait sedang mengkaji rencana tersebut secara mendalam. ”Terutama kajian medis dan nanti diskusi dengan komunitas penerbang, katanya.

Menurut dia, rencana perpanjangan batas usia pilot berdasarkan pertimbangan kesehatan bahwa pilot berusia 65 tahun masih mampu mengoperasikan pesawat terbang. Rencana itu juga mengakomodasi berbagai masukan, terutama dari kalangan pilot.

Namun, dia menjelaskan, pembatasan usia 65 tahun tak akan berlaku untuk semua pilot. Ketentuan itu nantinya hanya berlaku bagi penerbangan pesawat dengan dua penerbanga (double pilot). ”Itu pun ada syaratnya, pilot pendamping dari pilot yang berusia 65 tidak boleh berusia lebih dari 60 tahun.”

Untuk penerbanga dengan satu pilot (single pilot), batas usia maksimal tetap 60 tahun. ”Misalnya pilot pesawat Cesna atau helikopter,: kata Yurlis. Usia pilot di sekolah penerbangan juga tetap dibatasi 60 tahun.

Jika batas usia 65 tahun sudah ditetapkan, dia melanjutkan, nantinya syarat – syarat kelaikan pilot akan ditambah. Evaluasi kelaikan juga akan dilakukan setiap enam bulan.

Presiden Federasi Pilot Indonesia Manator Napitupulu mengakui Federasi Pilot Indonesia meminta regulator penerbangan memperpanjang batas maksimal usia pilot. Usul itu mengantipasi potensi krisis pilot di Indonesia. ” Sekarang tahap sosialisasi. Usul disampikan tiga bulan lalu ke Menteri Perhubungan.”

Manator menjelaskan, jumlah pilot di tanah air saat ini, yang berjumlah 2.500 pilot, sebenarnya masih memadai. Namun, ada potensi kelangkaan setelah sejumlah maskapai nasional berencana menambah pesawat dan ancaman hengkangnya pilot nasional ke maskapai asing.

Soal batasan usia, menurut Manator, pertimbangan utama kelaikan pilot tak hanya usia, tapi juga yang penting kondisi kesehatan pilot. “ Umur 40 tahun kalau tak sehat, ya, Tidak boleh terbang,” ujarnya. Batasan maksimal 65 tahun, kata dia, sesuai dengan ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbanga Nasional Tenku Burhanudin mengatakan penambahan batas usia maksimal pilot tak jadi masalah asalkan syarat – syaratnya terpenuhi, terutama dari sisi kesehatan

TTS (Teka-Teki Sinting)

Ikan apa yang paling hebat???
Jawab : Ikan kering he..he..he...

Ada seekor gajah naik sepeda, besar apanya hayoo????

jawab : bohongnya.

Lagu apa yang paling panjang ???
jawab : Anak ayam turun semilyar mati satu tinggal..... (teruskan sampai habis)

Ayam apa yang berani sama harimau???
jawab : Ayam nekat

Ada seorang pengusaha yang lagi setres, ia terjun dari lantai 50. ketika ia terjun menghadap ke???
jawab : Rahmatullah

Apa persamaan ulat dan artis???
jawab : sama-sama naik daun

Apa perbedaan kusing sama kuncring???
jawab : Kalau kucing kakinya empat, sedangkan kuncring kakinya emprat he...he..he

Panjangny 15 cm, warnanya merah, ada kepalanya, dan yang paling penting disukai oleh para wanita, Apakah itu???
jawab : uang 100ribuan

Kota apa yang selalu minta perhiasan???
jawab : Ma'... Gelang.. donkz!!!!

Olah raga apa yang paling berbahaya????
jawab : Tolak peluru

Hey mau baca cerita lucu pa ga'
perostiwa aneh terjadi disebuah toko material...
pembeli : Pak, beli paku
Penjual : Seberapa banyak ???
Pembeli : 2 Kilo
Penjual : dibungkus, dik???
Pembeli : G' makan disini... (sambil sewot)
Penjual : (bengong) ????!!!!!!

Selasa, 02 Desember 2008

information



inilah helikopter terkecil yang pernah ada,
tuh liat za da foto q, ya khan!!!!
ya melahirkan generasi siluman SR-71 Blackbi
Love Myspace Comments
MyNiceSpace.com

B-2 Spirit Jatuh di Guam

GUAM,SABTU - Pesawat pengebom canggih dengan kemampuan siluman produksi Northrop Grumman, Boeing, dan Hughes yaitu B-2 Spirit jatuh di pangkalan udara Andersen di Guam,AS Sabtu (23/2) setelah gagal melakukan take off.Pesawat yang harganya mencapai 1,2 miliar dollar AS atau Rp 11,1 triliun per unit tersebut sebenarnya berpangkalan di Pangkalan USAF Whiteman di Missouri namun dalam empat bulan terakhir B-2 ditempatkan di Guam untuk memperkuat pertahanan AS di pasifik dan aksi militer di timur tengah.Pihak USAF sedang menyelidiki penyebab kecelakaan B-2 ini yang diarahkan pada 2 pilot yang selamat.Namun pihaknya mengatakan bahwa tidak ada korban di darat.Teknologi siluman yang dimiliki B-2 Spirit dikembangkan oleh ilmuwan Rusia yang bernama Dr. Pyotr Ufimtsev, namun pada tahun 1976 teknologi tersebut jatuh ke tangan Amerika Serikat yang akhirnya melahirkan generasi siluman SR-71 Blackbird, F-117, dan B-2 Spirit.


Eurofighter Typhoon




Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur multi peran delta-canard generasi ke-4 bermesin ganda yang lincah dan gesit dirancang & dibuat oleh konsorsium negara-negara Eropa yaitu Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.Sekilas pesawat ini mirip seperti Rafale Prancis & Saab Gripen Swedia.Karena kelincahannya,kemampuan siluman,dan alat-alat modern yang dimilikinya,ia seperti F-22 Raptor & F-35 Lightling II buatan Lockheed Martin.Typhoon menggunakan mesin jenis EJ200 yang dikembangkan oleh Eurojet GmbH di Munich yang dimiliki bersama oleh konsorsium Rolls-Royce, MTU Aero Engine, Fiat Aviazione dan ITP.Dengan mesin ganda Eurojet EJ200 afterburning pesawat ini mampu mencapai 2 kali kecepatan suara (Mach 2).Typhoon menggunakan konstruksi dari bahan carbon fibre composite, glass-reinforced plastic, aluminium lithium, titanium dan casting aluminium.Teknologi stealth termasuk low frontal radar cross-section, passive sensor dan kemampuan supercruise tanpa afterburner.Pesawat dilengkapi dengan radar CAPTOR (ECR 90) multi-mode X-band pulse Doppler dari Konsorsium Euroradar. Radar multi-mode memiliki tiga kanal processing, kanal ketiga digunakan untuk klasifikasi jammer, interference blanking dan sidelobe nulling.Untuk urusan persenjataan Typhoon mampu menggandeng AIM-9





Sidewinder,AIM-132 ASRAAM,MBDA Meteor untuk termpur udara.Untuk serang darat, Typhoon dapat membawa AGM-84 Harpoon,AGM-88 HARM,dan bom Paveway 2.Sedangkan senjata internalnya adalah meriam revolver Mauser BK27 kaliber 27mm.Ternyata Typhoon tak hanya diminati anggota konsorsium negara-negara Eropa saja,tapi juga Arab Saudi yang menjadi pengguna Typhoon pertama di Asia.

Miss You Myspace Comments
MyNiceSpace.com

yang terbaru



Flight 401 was now about two hours into its flight from New York to Miami. So far the flight was uneventful. Sitting in the cockpit were three crew members who flew the plane. There were two pilots who sat in the seats facing forwards and a Flight Engineer who sat behind them.
Captain: On the left hand seat, as was (and still is) tradition, sat the Captain. The Captain had final authority and responsibility of the aircraft. Flight 401 was flown that day by an highly experienced Captain who was aged 55 and had nearly thirty thousand hours of flying experience .
Co-pilot: Sitting in the right seat was the Co-pilot . He was 39 years old, had previously flown with the air force and had nearly six thousand hours of flying experience. Though the Captain has overall authority, the Co-pilot and Captain take turns to "fly" the aircraft while the other does supporting activities such as operating the radio. For Flight 401, the Co-pilot was the "flying" pilot and the Captain was the supporting pilot .
Flight Engineer: Sitting behind the pilots , facing the right wall , was a third crew member called the Flight Engineer (F/E). The F/E did not directly fly the aircraft. Instead , he looked after aircraft systems such as engines, hydraulics, electrical, and fuel. The F/E for the flight involved was 51 years old and had nearly sixteen thousand hours of flying experience. (Note: Modern aircraft do not have flight engineers. Computers have made their job redundant.)
Among the three of them, they had flown over fifty thousand hours. Yet with all that experience, the tragedy of FL 401 happened. Clearly , experience alone did not suffice.
Ground Engineer : Cockpits of aircraft have extra seats called "jump seats". These are used , depending on airline policy , to ferry "off duty" staff members. On this fateful flight , a "ground engineer" was hitching a ride back home and was in the cockpit.
The public rarely see these "ground engineers", but their skill is crucial for the safety of aviation. Behind the scenes these engineers on the ground maintain the extremely complicated aircraft. The ground engineer in the cockpit was previously in New York , investigating engine problems in one of the companies aircraft. He was returning home that day and occupied one of the jump seats in the cockpit. He survived the crash and thus was able to shed light on the events leading to the disaster.

Pesan dari jarak 15 milyar kilometer


Bermimpi menemukan kehidupan selain di Bumi selalu dikabarkan para ilmuwan. Alasannya cukup mudah dimengerti, apakah alam yang sangat luas ini memang hanya ditinggali oleh makhluk Bumi atau ada makhluk lain di semesta sana. Berbekal dari inspirasi ini maka sebuah pesawat perintis tanpa awak untuk mencari kehidupan pun mulai diciptakan.

Wahana pertama yang dibuat adalah Voyager I. Proyek buatan NASA dan Caltec ini adalah simbol kedigjayaan buah pikiran manusia. Diterbangkan pada 5 September 1977, Voyager I dibekali dengan berbagai jenis pengenalan dan kebudayaan manusia.

Dilihat dari bentuknya mirip dengan seperti cara komunikasi antara manusia prasejarah dengan manusia modern. Voyager dilengkapi dengan banyak simbol antara lain sebuah piringan rekaman bahasa manusia serta dimana letak matahari dan Bumi yang di dalamnya ada kehidupan yang ditinggali oleh manusia. Semuanya dengan harapan, Voyager I mungkin akan diketemukan oleh makhluk lain.



Misi penjelajahan Voyager I adalah pesawat tercepat yang pernah diciptakan manusia dengan daya tempuh hampir 40 ribu kilometer per jam. Untuk menuju ke Bulan, dari Bumi hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Sementara menuju ke planet terjauh di sistem tatasurya kita, Pluto, dibutuhkan waktu lebih dari 15 tahun. Sungguh kecepatan ini adalah kecepatan tercepat yang pernah dibuat tahun 70-an, bahkan dibanding supersonik sekalipun. Namun meski sudah sangat cepat, untuk menuju bintang terdekat dari Bumi, Voyager I membutuhkan waktu lebih dari 40 ribu tahun. Padahal prediksi peneliti pada tahun 2020, masa pakai pesawat ini sudah tidak akan lagi berfungsi.

Kabar yang membahagiakan dari para peneliti NASA bahwa Voyager I yang menjadi pesawat tercepat melebihi Voyager 2, kini telah mencapai jarak 15 milyar kilometer. Dari jarak sejauh ini, peneliti kini telah mengetahui tingkat kepadatan antara inti matahari ke luar sistem tatasurya kita. Ternyata pengukuran yang dilakukan, bahwa sistem tatasurya kita dilindungi oleh lapisan udara matahari. Pelindung tata surya ini disebut heliosphere.

Sama seperti halnya atmosfer. Heliosphere Matahari juga memiliki lapisan-lapisan atmosfer. Pada jarak yang telah menembus batas tatasurya, Voyager I melaporkan bahwa Heliosphere atau udara pelindung matahari terdalam mempu membelokkan terpaan angin dari sistem luar. Pada 30 Agustus 2007 lalu, Voyager 2 juga menyusul batas termination shock yang sebelumnya telah dilalui oleh Voyager I.

Daerah ini adalah batas terluar antara angin matahari dengan lingkungan terluar sistem tatasurya. NASA sendiri masih memperdebatkan batas atau panjang termination shock ini meskipun telah diberitakan pada bulan Mei 2005 bahwa Voyager 1 telah keluar dari wilayah termination shock dan telah berada di heliosheath. Heliosheath adalah wilayah pada heliosphere sebelum batas terluar yang disebut sebagai heliopause.Bersama dengan lapisan-lapisan perlindungan sistem tatasurya ini kita mengitari galaksi Bimasakti.

Karena jarak yang sudah demikian jauhnya dengan sistem transfer data sederhana konvensional (buatan teknologi tahun 1977), Voyager I membutuhkan waktu hingga 15 jam untuk mengirimkan sinyal. Diharapkan dalam setiap penerbangan ini, Voyager dapat selalu mengirimkan data-data yang bisa membantu manusia memahami lingkungan alam semesta ini.




Catatan dari perjalanan Voyager I adalah apakah bisa atau tidak manusia menemukan makhluk hidup lain, terlepas dari hal itu para ilmuwan perlu berpikir jalan untuk menciptakan pesawat yang jauh melebihi kecepatan cahaya. Karl Grossman, penulis “The Wrong Stuff: The Space Program’s Nuclear Threat to Our Planet.” banyak menyebut bahwa perihal misi angkasa ini jauh lebih sulit dan tidak dapat diprediksi resikonya. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah resiko meledaknya pesawat. Kesehatan pun sangat perlu diperhatikan jika manusia akan ikut diangkut dalam misi penelitian tersebut.

Miss You Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Selasa, 11 November 2008

penerang hatiku

Pahatan wajahmu
Yang begitu sempurna
Terukir indah oleh kesucian hatimu
Terselubung jauh di dalam hatiku....



Pancaran sinar indah
Yang muncul dari mata letikmu
Menyinari di kegelapan ruang hatiku
Membuatnya menjadi berarti dalam hidupku.....



Yaang selalu menerangi
Di dalam perjalanan cintaku
yang membuatku mengerti
Kehadiranmu di hatiku....


my channel